PT Whitesky Aviation operator layanan taksi udara (Helicity) akan menambah empat helikopter baru pada 2024 ini. Untuk pengadaan empat Helikopter anyar ini, Helicity menyiapkan dana sekitar US$ 24 juta atau sekitar Rp 372 miliar.” Satu unit harganya sekitar US$ 6 juta dikalikan 4 saja,” ujar CEO Whitesky Avation Denon Prawiraatmadja saat ditemui di Cengkareng Heliport, Kamis 20 Juni 2024. Denon mengatakan, empat helikopter baru ini akan memperkuat armada Helicity yang dimiliki Whitesky Aviation yang saat ini berjumlah 12 unit sehingga menjadi 16 unit. Menurut dia, pembelian helikopter ini akan dilakukan pada gelaran Heli Expo Asia 2024 pada 26-30 Juni 2024 di Cengkareng Heliport. “Ada beberapa agenda kerjasama pada Heli Expo Asia 224 ini, salah satunya soal kerja sama pengadaan helikopter baru,” kata Denon.
Denon yang juga menjabat sebagai Ketua Umum INACA mengatakan Heli Expo Asia 2024 yang akan digelar pada 26-30 Juni mendatang bakal jadi ajang pameran industri manufaktur untuk memperkenalkan produk-produk helikopter ini kepada pengguna jasa yang ada di Indonesia. “Tentu adanya ajang Expo ini disambut baik INACA dalam hal mendorong regulasi dari penerbangan helikopter ini banyak memberikan penggunaan untuk operasional dan kegiatan penunjangnya dalam menyelenggarakan servis helikopter,” ujarnya. Denon menyatakan, potensi industri helikopter di Indonesia sangat besar. Hal ini terlihat masih kecilnya populasi helikopter di Indonesia saat ini. “Kalau berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Perhubungan dan INACA itu kurang lebih sekitar 100 helikopter,” ujarnya. Kondisi ini, kata Denon, jauh berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Australia yang jumlah populasi helikopternya sekitar 2.000 atau dibandingkan dengan Jepang yang sudah lebih dari 1.000.
Menurut Denon, Indonesia sebagai negara kepulauan yang penduduknya lebih dari 270 juta jiwa dengan berbagai macam sektor industri yang membutuhkan helikopter. “Memang sebaiknya menjadi negara yang mengedepankan industri helikopter,” ucapnya.
Menurut dia, hal ini sangat membutuhkan kebijakan pemerintah. Dia berharap dukungan pemerintah yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus berkelanjutan sehingga industri Helikopter di Indonesia tumbuh dengan baik dan cepat.
Sekarang ini, ujar Denon, Indonesia sedang mengarah untuk bisa menjadi negara perekonomian terbesar nomor 4 di dunia pada tahun 2045. “Melihat kondisi geografis kita yang berbentuk kepulauan maka banyak sekali sebetulnya sektor transportasi udara yang masih bisa dikembangkan,” kata Denon.